Komsan Gelar Festival Teater Kalbar 2008 ; 15 Group Siap Unjuk Gigi
Geliat dunia teater di Kalimantan Barat selalu menunjukkan eksistensinya. Setelah sukses menyelenggarakan Temu Teater Kampus se-Indonesia tahun 2007 silam, di penghujung tahun 2008 ini, Komunitas Santri (Komsan) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak kembali menggelar Festival Teater Kalbar 2008, 13-19 Desember 2008 di Gedung Teater STAIN Pontianak.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Susanto pada even akbar bagi insan panggung ini sudah dipastikan 15 group theater yang ada di Kalbar akan unjuk kebolehan.
Ia menjelaskan, nominasi yang diperebutkan antara lain sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik, artistik (tata panggung, make up dan lighting), musik serta group terbaik 1, 2 dan 3.
Untuk jurinya, lanjut Santo Komsan mendatangkan salah seorang juri kondang Festival Teater Mahasiswa se Indonesia dari Jakarta, Madin Tyasawan (Penulis Skenario Film dan Sinetron). Sedangkan untuk juri lainnya yakni Totok Satrio Raharjo dan Hery Anshari, S. Sn adalah tokoh teater di Kalbar yang tidak asing lagi.
Santo menjelaskan, meski telah berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak, namun pada festival yang digelar Komsan setiap tahun itu akan memperebutkan total hadiah Rp9,5 juta. “Tidak adanya dukungan riil dari Dinas Pariwisata Kalbar maupun Kota Pontianak, padahal secara hirarki, sanggar teater merupakan salah satu wadah yang harus dibina oleh Dinas Pariwisata, dan sepanjang tahun 2008 pihak UPT Taman Budaya sekalipun tidak pernah menggelar kegiatan serupa. Kami hanya berbekal keyakinan dan kerja keras serta dukungan dari Lembaga STAIN Pontianak dengan dukungan dana apa adanya untuk menyuksesken kegiatan ini,” papar Santomenyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Lembaga STAIN.
Sementara itu, Ketua Komsan, Uji Muharji mengatakan Komsan merupakan satu-satunya sanggar teater kampus yang masih eksis dengan rangkaian dan pengkaderan sejak tahun 1997 saat dibentuk hingga sekarang.
Ia menambahkan, di sela-sela pelaksanaan festival tersebut, pihaknya juga melaksanakan Workshop Teater untuk umum dan Workshop Penulisan Karya Ilmiah.
“Ini adalah rangkaian untuk menambah referensi para pelaku teater di Kalbar yang sebagian besar peminat pemulanya adalah pelajar atau mahasiswa,” jelasnya.
Sebagai ketua sanggar, Uji berharap peran pemerintah harus aktif dalam memperhatikan kreativitas dunia teater di Kalbar. “Banyak hal yang diajarkan di dalam teater untuk memanusiakan manusia,” kata Uji. (**)
Geliat dunia teater di Kalimantan Barat selalu menunjukkan eksistensinya. Setelah sukses menyelenggarakan Temu Teater Kampus se-Indonesia tahun 2007 silam, di penghujung tahun 2008 ini, Komunitas Santri (Komsan) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak kembali menggelar Festival Teater Kalbar 2008, 13-19 Desember 2008 di Gedung Teater STAIN Pontianak.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Susanto pada even akbar bagi insan panggung ini sudah dipastikan 15 group theater yang ada di Kalbar akan unjuk kebolehan.
Ia menjelaskan, nominasi yang diperebutkan antara lain sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik, artistik (tata panggung, make up dan lighting), musik serta group terbaik 1, 2 dan 3.
Untuk jurinya, lanjut Santo Komsan mendatangkan salah seorang juri kondang Festival Teater Mahasiswa se Indonesia dari Jakarta, Madin Tyasawan (Penulis Skenario Film dan Sinetron). Sedangkan untuk juri lainnya yakni Totok Satrio Raharjo dan Hery Anshari, S. Sn adalah tokoh teater di Kalbar yang tidak asing lagi.
Santo menjelaskan, meski telah berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak, namun pada festival yang digelar Komsan setiap tahun itu akan memperebutkan total hadiah Rp9,5 juta. “Tidak adanya dukungan riil dari Dinas Pariwisata Kalbar maupun Kota Pontianak, padahal secara hirarki, sanggar teater merupakan salah satu wadah yang harus dibina oleh Dinas Pariwisata, dan sepanjang tahun 2008 pihak UPT Taman Budaya sekalipun tidak pernah menggelar kegiatan serupa. Kami hanya berbekal keyakinan dan kerja keras serta dukungan dari Lembaga STAIN Pontianak dengan dukungan dana apa adanya untuk menyuksesken kegiatan ini,” papar Santomenyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Lembaga STAIN.
Sementara itu, Ketua Komsan, Uji Muharji mengatakan Komsan merupakan satu-satunya sanggar teater kampus yang masih eksis dengan rangkaian dan pengkaderan sejak tahun 1997 saat dibentuk hingga sekarang.
Ia menambahkan, di sela-sela pelaksanaan festival tersebut, pihaknya juga melaksanakan Workshop Teater untuk umum dan Workshop Penulisan Karya Ilmiah.
“Ini adalah rangkaian untuk menambah referensi para pelaku teater di Kalbar yang sebagian besar peminat pemulanya adalah pelajar atau mahasiswa,” jelasnya.
Sebagai ketua sanggar, Uji berharap peran pemerintah harus aktif dalam memperhatikan kreativitas dunia teater di Kalbar. “Banyak hal yang diajarkan di dalam teater untuk memanusiakan manusia,” kata Uji. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar